Gerd dan asam lambung sering kali dianggap sama. Meski serupa, ternyata gerd dan asam lambung memiliki perbedaan gejala dan penyebabnya. Konsultan Khusus Penyakit Lambung dan Liver dari Universitas Airlangga (Unair) Prof Muhammad Miftahussurur dr Sp PD KGEH PhD membagikan kiat menjaga lambung agar bebas dari gangguan pada organ pencernaan itu.
Ia menuturkan, mengatur pola hidup dan pola makan yang sehat sangat dianjurkan untuk menjaga kesehatan lambung. “Sehari hari bisa melalui pola hidup yang baik, makan yang teratur, dan menghindari konsumsi obat yang dapat merangsang produksi asam berlebih atau yang menghilangkan cairan pelindung lambung, yaitu cairan mukus,” katanya dikutip Jumat (29/3/2024). Soal Ulangan Bahasa Arab Kelas 5 MI dan Kunci Jawaban Soal Pilihan dan Isian UAS/PAT
DITUTUP HARI INI, Lowongan Kerja Konsultan Perorangan Humas Kementerian ATR/BPN Kementerian ATR/BPN Buka Lowongan Kerja Akhir Tahun, Penempatan di Cikeas 20 Latihan Soal IPAS Kelas 4 SD Bab 8 Kurikulum Merdeka & Jawaban, Membangun Masyarakat yang Beradab
Menteri ATR/BPN AHY Disambut Antusias Para Pegawai Kantor Pertanahan Surabaya 1: Ganteng Banget! Menteri ATR/BPN AHY Disambut Antusias Pegawai Kantor Pertanahan Surabaya I: Sumpah Ganteng Banget Lowongan Kerja Kementerian ATR/BPN, Pendaftaran Ditutup 21 Januari 2024
Selain itu, Prof Miftah menyarankan tiga hal yang perlu diperhatikan. Pertama, mengatur waktu makan dan waktu tidur. Sebaiknya makan dua jam sebelum tidur. Karena, makanan yang belum selesai dicerna berpotensi kembali naik ke atas.
“Karena saat tidur, tidak ada pengaruh gaya gravitasi yang membawa makanan untuk mengosongkan lambung ke usus halus. Nanti, makanan yang ada di lambung kembali ke atas. Karena, posisi tenggorokan dan lambung pada saat tidur menjadi sejajar,” ujarnya. Kedua, hindari memakai pakaian yang terlalu ketat agar mengurangi tekanan pada lambung. Makanan di lambung tidak kembali naik dan lebih mudah dicerna. Karena, tekanan lambung tidak terlalu tinggi.
Ketiga, buang air besar (BAB) secara rutin setiap hari. “Pengosongan usus besar akan menurunkan tekanan di daerah hilir,” ungkapnya. Selain itu, jika memiliki keluhan pada lambung, segeralah konsultasi dengan dokter
Perbedaan tampak dari gejala keduanya. Gejala pada gerd berupa gejala intestinal maupun di luar intestinal. Gejala intestinal dapat berupa mual, panas, dan nyeri di dada. Di luar itu, dapat terasa sesak, asma, dan bisa juga berupa gigi kuning hingga rasa pahit di mulut.
Sedangkan pada asam lambung, gejala yang kerap dirasakan umumnya rasa tidak nyaman pada bagian perut. “Pada asam lambung, biasa berupa kembung, nyeri perut, mudah merasa penuh, dan sebagainya,” ungkapnya. Obat seperti antasida atau golongan proto pump mungkin dapat menjadi solusi ketika penderita mengalami kambuh.
Namun, dikhawatirkan akan memicu reborn effect, dimana efek balik yang lebih tinggi dari kondisi sebelum mengonsumsi. Karena itu, ada baiknya bagi seorang penderita gerd dan asam lambung untuk mencegah kekambuhan. Artikel ini merupakan bagian dari
KG Media. Ruang aktualisasi diri perempuan untuk mencapai mimpinya.