Kementerian Agama (Kemenag) melibatkan puluhan ribu 'pasukannya' demi sukseskan Program Penurunan Stunting. Tugas ini para penghulu dan penyuluh agam diemban secara resmi setelah Menteri Agama Yaqut Cholil Qoumas telah menerbitkan Surat Edaran No SE.2 tahun 2024 tentang Pelaksanaan Tugas Penyuluh Agama dan Penghulu dalam Mendukung Program Prioritas Pemerintah. Salah satu program prioritas prioritas yang secara eksplisit disebut dalam edaran tersebut, yaitu: penurunan stunting.
Selain 3 program lainnya yakni pengentasan kemiskinan, pemberdayaan ekonomi, dan pelestarian lingkungan. Terkait upaya penurunan stunting misalnya, Kemenag mengoptimalkan peran Kantor Urusan Agama (KUA) dan Lembaga Pendidikan Keagamaan (LPK). Kemenag libatkan 9 ribu penghulu dan 50 ribu penyuluh agama untuk menjadi garda terdepan turunkan stunting.
Kemenag Libatkan 9 Ribu Penghulu dan 50 Ribu Penyuluh Agama Sukseskan Program Penurunan Stunting Kemenag Minta Penyuluh Agama dan Penghulu Bantu Penurunan Stunting hingga Pengentasan Kemiskinan Kementerian Agama Libatkan Penghulu Cegah Konflik Sosial Berlatar Belakang Agama
Sidang Kasus Narkoba, Eksepsi Tio Pakusadewo Ditolak, Anaknya Sedih Bappeda Jayapura Lakukan Pemetaan dan Evaluasi Program Penurunan Stunting Rembuk Stunting, Pemkab Wonosobo Gandeng Tokoh Agama Sinergi Percepat Penurunan Stunting
Dukung Penurunan Stunting, Dinkes Mahulu Gelar Program Bapak Asuh Hadiri Rakerda Program Bangga Kencana dan Percepatan Penurunan Stunting 2024,Hasto Sampaikan Ini Staf Khusus Menag bidang Media dan Komunikasi Publik Wibowo Prasetyo mengatakan, edaran diterbitkan dalam rangka optimalisasi peran penyuluh agama dan penghulu, serta akselerasi implementasi program.
Penyuluh agama dan penghulu KUA menjadi garda terdepan, baik dalam program kepenyuluhan dengan pendekatan agama maupun bimbingan perkawinan. Guru pendidikan agama dan akademisi Perguruan Tinggi Keagamaan memberikan pencerahan. "Kemenag libatkan 9 ribu penghulu dan 50 ribu penyuluh agama dalam edukasi isu kesehatan melalui khutbah, ceramah, dan tausiyah keagamaan. Penghulu dan penyuluh agama umumnya adalah tokoh masyarakat, sehingga suara mereka lebih didengar, apalagi menyampaikan masalah stunting dalam bahasa agama," sebut Wibowo, Rabu (17/4/2024).
Kemenag, menurut Gus Bowo juga menjalin kerja sama dengan BKKBN dan BRIN dalam upaya pencegahan stunting sejak hulu dengan mengedukasi calon pengantin melalui bimbingan perkawinan. Kemenag telah mengkader 3.200 fasilitator Bimbingan Perkawinan Calon Pengantin (Bimwin Catin) dan Bimbingan Remaja Usia Sekolah (BRUS). Sebab, mulai akhir Juli 2024, Kemenag wajibkan Bimbingan Perkawinan (Bimwin) bagi calon pengantin. "Melalui sinergi lintas K/L, alhamdulillah prevalensi stunting di Indonesia terus menurun: 27,67 persen di 2020, 24,4% di 2021, dan 21,6% di 2022. Standar rekomendasi Badan Kesehatan Dunia (WHO), prevalensi di bawah 20 persen. Target pemerintah pada 2024, prevalensi stunting turun hingga 14%," tegasnya.
Menurut pria yang akrab disapa Gus Bowo ini, menyebutkan, Kemenag sejak kepemimpinan Gus Men Yaqut memang fokus dalam ikut menyukseskan program prioritas pemerintah. "Sejumlah terobosan telah dilakukan sejak Gus Men pimpin Kemenag. Alhamdulillah mulai nampak hasilnya dan sekarang kita akselerasi lagi," terang Wibowo Prasetyo saat memberikan pembekalan di hadapan ASN Kanwil Kemenag Bali di Denpasar. Artikel ini merupakan bagian dari
KG Media. Ruang aktualisasi diri perempuan untuk mencapai mimpinya.