Menteri Perdagangan Zulkifli Hasan alias Zulhas mengatakan Bulog telah mengimpor kedelai sebanyak 350 ribu ton dari Amerika Serikat.
Impor kedelai itu merupakan perintah langsung Presiden Joko Widodo alias Jokowi.
“Presiden Jokowi memerintahkan Bulog untuk melakukan impor kedelai sebanyak 350 ribu ton dari Amerika Serikat, namun barangnya belum sampai,” ujar dia pada Sabtu, 3 Desember 2022, di Kelapa Gading, Jakarta Utara.
Zulhas menjelaskan stok kedelai kemungkinan akan masuk ke Indonesia pada akhir Desember 2022 atau Januari 2023.
Bulog, kata Zulhas, membeli kedelai dengan harga Rp 11-12 ribu per kilogram.
Nantinya kedelai ini akan dijual dengan harga Rp 10-11 ribu.
Pemerintah akan memberikan subsidi Rp 1.000 per kilogram untuk menutup selisih harga.
Mekanisme subsidi tersebut berbeda dengan sebelumnya yang langsung diberikan kepada perajin tahu dan tempe.
Adapun harga kedelai melonjak seiring dengan tren komoditas pangan dunia yang meningkat.
Kenaikan harga kedelai di Indonesia terjadi karena bahan pangan ini masih dipenuhi oleh impor.
Kemendag sebelumnya telah meminta Perum Bulog untuk segera mengimpor kedelai agar pasokan dalam negeri bertambah.
Ketua Umum Asosiasi Bank Benih dan Teknologi Tani Indonesia Dwi Andreas Santosa, beberapa waktu lalu, mengungkapkan hingga kini, 97 persen kedelai di Indonesia masih bersumber dari negara lain.
Menurut Dwi, permasalahan kedelai ialah pada mekanisme tata kelola impor.
Karena barang didatangkan dari luar negeri, harganya pun bergantung pada harga di tingkat internasional.
“Fluktuasi harga kedelai di tingkat nasional dan tidak bisa dicegah bahwa kenaikan maupun turun harga kedelai di tingkat internasional pasti tertransmisi ke harga kedelai di Indonesia,” tuturnya.
RIANI SANUSI PUTRI Ikuti berita terkini dari Tempo di Google News, klik di sini.